ALT/TEXT GAMBAR
ALT/TEXT GAMBAR
Kamis, 08 November 2012 | By: Melajah™

Resiko Melakukan Hubungan Seksual Saat Hamil

 




Melihat fakta pentingnya hubungan seks dalam sebuah pernikahan, tidak lantas berarti bahwa setiap manusia hanya memikirkan urusan seks. Nyatanya, naluri alami manusia memang ingin selalu melakukan hubungan intim. Hal ini tentu saja berhubungan dengan nafsu yang dimiliki setiap manusia. Pemenuhan kebutuhan satu ini merupakan poin dasar yang akan mempengaruhi keberlangsungan hidup seseorang.
Konon, suami atau lelaki akan menjadi seorang yang temperamen dan mudah stres saat kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi. Ya. Kaum lelaki memang dikenal memiliki nafsu birahi yang meledak-ledak dan sukar dikendalikan atau ditahan. Dengan demikian, hubungan seks ini memiliki peran vital dalam kelangsungan rumah tangga.

 

Melakukan Hubungan Intim Saat Hamil

Besarnya keinginan suami untuk melakukan hubungan intim kadang tidak mempedulikan keadaan istri. Terutama, jika sang istri tengah hamil. Ya. Saat istri tengah hamil, terutama hamil muda, melakukan hubungan seks ini memang cukup menuai risiko. Apalagi, jika dilakukan dengan posisi ekstrem. Kemungkinan terburuknya bisa saja membuat istri mengalami keguguran.
Lantas, apakah melakukan hubungan seks saat istri hamil itu tidak aman? Jangan khawatir! Melakukan hubungan seks saat istri hamil tetap aman dilakukan dan tidak akan mengganggu pertumbuhan janin selama hubungan tersebut dilakukan dengan hati-hati. Jika istri menghindari hubungan seks selama hamil, bisa-bisa suami marah karena kebutuhan biologisnya terabaikan.
Oleh sebab itu, tetaplah melakukan hubungan seks selama hamil. Namun, intensitasnya harus dikurangi. Selain intensitas, hal yang harus dikurangi saat melakukan hubungan seks selama hamil adalah posisi ekstrem serta goncangan hebat. Dengan demikian, kebutuhan biologis suami istri tetap terpenuhi dan mampu terhindar dari percekcokan.

 

Hubungan Intim dengan Tiga Individu

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa melakukan hubungan badan pada masa kehamilan tetap aman dilakukan. Namun, ada hal penting yang harus dipahami suami istri ketika melakukan hubungan seks di masa kehamilan. Seorang dokter dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya menyatakan bahwa ketika hamil, suami istri tidak hanya melakukan hubungan badan antara dua individu, tetapi tiga individu.
Individu ketiga yang terlibat dalam hubungan seks semasa hamil tentu saja janin yang ada dalam perut sang istri. Oleh sebab itu, keamanan janin serta kondisi kesehatan istri merupakan dua prioritas penting yang benar-benar harus diperhatikan. Suami tentu tidak ingin mendapatkan kepuasan tetapi membahayakan janin.
Tentulah setiap suami akan memikirkan keselamatan janin yang dikandung oleh istrinya pada saat itu karena janin yang dikandung tersebut adalahnya anaknya, buah hatinya bersama istrinya.

 

Cara Aman Hubungan Intim Saat hamil

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan hubungan intim saat hamil adalah mengetahui usia kehamilan istri. Setelah usia kehamilan diketahui, lakukanlah pemeriksaan untuk mengetahui apakah kehamilan itu berisiko besar atau tidak. Jika kehamilan berisiko besar, sebaiknya Anda dan pasangan menghindari hubungan badan ini.
Hal itu semata-mata dilakukan untuk menghindari risiko keguguran atau bayi lahir prematur. Spesialis kandungan lain menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan badan pada trimester pertama kehamilan. Hal ini disebabkan pada masa itu pembentukan janin tengah berada pada fase awal pertumbuhan. Ingat, jaringan yang baru terbentuk sangat rentan terhadap guncangan.
Namun ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua dan dilihat bahwa kondisi kehamilan wanita dalam keadaan yang baik-baik saja maka melakukan hubungan seks antara suami dan istri yang sedang hamil bukanlah sebuah hal yang dilarang.

 

Pengaruh Kejiwaan Wanita Terhadap Hubungan Intim Saat Hamil

Selama hamil, suami pun perlu memperhatikan kondisi kejiwaan istri. Tidak jarang wanita hamil yang merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan intim karena sering muntah atau bentuk tubuh yang semakin membengkak. Pada trimester ketiga, perhatian istri biasanya lebih fokus pada persiapan melahirkan atau menjadi orangtua baru dibanding memikirkan hubungan seks dengan suaminya.
Seorang dokter ahli andrologi dan seksologi, Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara perilaku seksual wanita dengan kehamilan. Selain perubahan hormonal, perubahan fisik dan psikis, serta sikap maupun perilaku seksual suami, ikut mempengaruhi perilaku seksual seorang wanita hamil.
Ia pun menegaskan bahwa bagi sebagian wanita, kehamilan justru mampu meningkatkan dorongan untuk melakukan hubungan seks. Namun, adapula wanita yang mengalami penurunan serta penekanan hasrat untuk melakukan hubungan seksual semasa hamil.
Penelitian lain menyatakan bahwa 80 persen wanita hamil mengalami peningkatan dorongan dan reaksi seksual pada trimester kedua. Kondisi ini tentu memberikan pengaruh tertentu bagi suami karena ada beberapa lelaki yang justru gemar melakukan hubungan seks saat istri hamil pada trimester kedua.
Beberapa lelaki beranggapan bahwa bentuk fisik istri tampak lebih seksi pada trimester kedua kehamilan. Selain bentuk tubuh istri lebih seksi, temperatur vagina yang lebih hangat pada masa kehamilan menjadi daya tarik lain. Dengan demikian, rangsangan seksual yang dapat diberikan pada suami akan terasa lebih erotis.

 

Posisi Hubungan Intim yang Dianjurkan Saat Hamil

Seperti yang telah disebutkan, melakukan hubungan seks saat hamil boleh dilakukan selama tetap berhati-hati. Syarat penting bagi setiap pasangan sebelum melakukan hubungan ini adalah adanya komunikasi dan saling memahami. Oleh sebab itu, carilah posisi hubungan yang nyaman dan tetap aman semasa hamil.
Dalam perut wanita hamil, janin dilindungi oleh banyak kantong amnion atau kantong penampung cairan amnion dan janin yang memiliki dinding tebal serta lapisan mukus yang dapat melawan infeksi. Kondisi inilah yang menuntut dilakukannya hubungan seks dengan posisi nyaman bagi ibu dan tetap aman bagi janin.
Terdapat empat posisi hubungan badan aman selama hamil yang direkomendasikan para ahli kandungan dan seksolog. Berikut ini merupakan keempat posisi hubungan seks aman selama hamil.

 

Posisi Hubungan Intim Sendok Kembar

Posisi sendok kembar saat hamil dapat menjadi posisi yang sangat intim. Suami dan istri tidur pada satu sisi tubuh. Posisi suami berada di belakang istri, lalu keduanya menekuk tubuh hingga berbentuk seperti huruf C. Kemudian, Mr. P dimasukkan dari belakang.

 

Posisi Hubungan Intim dari Sisi Tempat Tidur
Pada posisi ini, istri tidur di salah satu sisi tempat tidur dengan kaki menyentuh lantai, sedangkan suami berdiri menghadap istri. Pada posisi ini, Mr. P dapat dimasukkan jauh ke dalam, namun harus tetap dilakukan secara perlahan dan berhati-hati.

 

Posisi Hubungan Intim Sama Sisi
Posisi hubungan ini sangat baik dilakukan saat kehamilan trimester akhir karena mampu mengontrol tekanan serta berat kandungan. Suami dan istri tidur saling berhadapan di sisi masing-masing. Kaki suami masuk di bawah kaki istri dengan posisi kaki wanita lurus atau ditekuk. Keuntungan posisi ini adalah Mr. P dapat dimasukkan dengan berbagai sudut.
Posisi ini pun dapat dilakukan dengan variasi lain. Yaitu, istri berbaring dan suami berada di satu sisi istri. Letakkan kaki istri lebih dekat kepada kaki suami. Suami dapat memasukkan Mr. P dari belakang seraya menyamping agar dapat saling menatap wajah.

 

Posisi Hubungan Intim Women on Top
Pada trimester akhir, posisi hubungan seks yang paling memuaskan adalah women on top atau wanita berada di atas. Posisi hubungan ini tetap aman selama Mr. P tidak masuk terlalu dalam.
Itulah keempat posisi hubungan badan yang dianjurkan semasa hamil. Jika keempat posisi tersebut tidak nyaman, cobalah cari aktivitas seksual lain yang memungkinkan. Misalnya, oral seks atau masturbasi berpasangan. Agar lebih aman, Anda dan pasangan harus berkonsultasi dengan dokter kandungan.

 

Kapan Hubungan Intim Harus Dibatasi?
Selama hamil, hubungan seks memiliki aturan tersendiri demi menjamin keselamatan janin. Oleh sebab itu, hubungan ini harus dibatasi pada saat-saat berikut ini.
  • Setiap terjadi perdarahan yang tidak diketahui sebabnya.
  • Selama trimester pertama kehamilan jika istri memiliki riwayat keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
  • Selama 8-12 minggu terakhir jika istri memiliki riwayat keguguran maupun ancaman keguguran.
  • Jika selaput ketuban atau membran amnion pecah.
  • Jika terjadi plasenta previa (selaput plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim) yang dapat mengakibatkan orgasme dini, perdarahan, serta mampu mengancam ibu dan janin.
  • Selama trimester akhir pada kehamilan kembar.
Itulah beberapa tips aman serta posisi hubungan intim selama hamil. Dengan demikian, hamil bukan berarti tidak boleh melakukan hubungan ini.

-->Inget Ya Tinggalkan Comentarnya!!!!!

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit
Feed


Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan saran dan komentarnya agar kami bisa intropeksi !!!